MENTAL DISORDER ~ Meledugs

MENTAL DISORDER

Mental disorder sendiri punya pengertian adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental (kesehatan mental) yang terjadi seorang individu. disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme-adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan atau mental terhadap stimuli eksternal dan ketegangan-ketegangan, sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur pada satu bagian, satu organ, atau satu sistem kejiwaan.
Mental disorder mempunyai pertanda awal antara lain : perasaan cemas, ketakutan, apatis, cemburu. iri, marah-marah secara eksplosif, antisosial, ketegangan kronis dan lainnya. singkatnya, kekacauan mental merupakan bentuk gangguan pada ketenangan batin dan harmoni dari struktur kepribadian.


Penampilan dari mental disorder itu biasanya berupa gejala-gejala sebagai berikut :
•Banyak konflik batin. Ada rasa tersobek-sobek oleh pikiran-pikiran dan emosi-emosi yang antagonistis bertentangan. Hilangnya harga diri dan kepercayaan diri. Orang merasa tidak aman, dan selalu diburu-buru oleh suatu pikiran atau perasaan yang tidak jelas, hingga ia merasa cemas dan takut. Dia lalu menjadi agresif, suka menyerang, bahkan ada yang berusaha membunuh orang lain, atau melakukan usaha bunuh diri (agresivitas ke dalam).

•Komunikasi sosialnya terputus, dan ada disorientasi sosial. Timbul kemudian delusi-delusi (ekspresi kepercayaan yang dimunculkan kedalam kehidupan nyata) yang menakutkan; atau dihinggapi delusi of grandeur (merasa dirinya super, paling). Selalu iri hati dan curiga. Ada kalanya dihinggapi delusion of persecution atau khayalan dikejar-kejar. Sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan, atau melakukan destruksi-diri dan bunuh diri.Ada pasien yang menjadi hyperaktif, sehingga menggangu sekitarnya; bahkan bisa berbahaya bagi lingkungannya. Pasien lain menjadi catatonic, yaitu kaku membeku; dikombinasikan dengan membisu, dan stupor (separuh sadar, membeku tanpa pengindaraan), sampai menjadi hebefrenic (mental/jiwa menjadi tumpul) atau ketolol-tololan. selanjutnya oleh rasa panik hebat, dia bisa membunuh orang lain atau melakukan bunuh diri.

•Ada gangguan intelektual dan gangguan emosional yang serius. Penderita mengalami ilusi-ilusi optis (ilusi yang terjadi karena kesalahan penangkapan mata manusia), halusinasi-halusinasi berat dan delusi.

A.PSIKOPAT (pribadi yang sosiopatik, pribadi yang anti sosial).
Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.

Gejala-gejala psikopat
1.Sering berbohong, fasih dan dangkal. Psikopat seringkali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Seringkali pandai mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan itu fakta.
2.Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
3.Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
4.Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
5.Sikap antisosial di usia dewasa.
6.Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
7.Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
8.Impulsif (dorongan yang didasarkan keinginan atau untuk pemuasan atau keinginan secara sadar maupun tidak sadar) dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
9.Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
10.Manipulatif (keinginan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari hubungan dengan orang lain) dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respon fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar -- bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu psikopat seringkali disebut dengan istilah "dingin".
11.Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.

TEORI PENYEBAB

Berbagai teori dikemukakan oleh para peneliti untuk menjelaskan kemungkinan penyebab kepribadian psikopat. Di antaranya teori kelainan struktural otak seperti penurunan intensitas bagian otak di daerah prefrontal grey matter dan penurunan volume otak di bagian posterior hippocampal dan peningkatan intensitas otak bagian callosal white matter. Teori lain adalah gangguan metabolisme serotonin, gangguan fungsi otak dan genetik yang diduga ikut menciptakan karakter monster seorang psikopat.
Mungkin saja tidak ditemukan kerusakan otak pada seorang yang menunjukkan gejala psikopatik, melainkan terdapat anomali dalam caranya memproses informasi. Hal ini pernah dibuktikan dalam penelitian menggunakan MRI melalui pengenalan gambar-gambar kasus bunuh diri yang tidak menyeramkan. Pada orang nonpsikopat terlihat banyak sekali aktivasi di amigdala (suatu area di otak), sedangkan pada psikopat tidak tampak perbedaan sama sekali. Peningkatan aktivitas otak psikopat terjadi di area lain pada otak yaitu area ekstra-limbik. Tampaknya psikopat menganalisis materi emosional di area otak tersebut.

B. PSIKONEUROSA

1.HISTERIA
a. Gejala-gejala histeria
Histeria merupakan neurosis yang ditandai dengan reaksi-reaksi emosional yang tidak terkendali sebagai cara untuk mempertahankan diri dari kepekaannya terhadap rangsang- rangsang emosional. Pada neurosis jenis ini fungsi mental dan jasmaniah dapat hilang tanpa dikehendaki oleh penderita. Gejala- gejala sering timbul dan hilang secara tiba-tiba, teruma bila penderita menghadapi situasi yang menimbulkan reaksi emosional yang hebat.

b. Jenis-jenis histeria
Histeria digolongkan menjadi 2, yaitu reaksi konversi atau histeria
minor dan reaksi disosiasi atau histeria mayor.

1)Histeria minor atau reaksi konversi
Pada histeria minor kecemasan diubah atau dikonversikan (sehingga disebut reaksi konversi) menjadi gangguan fungsional susunan saraf somatomotorik atau somatosensorik,dengan gejala : lumpuh kejang-kejang, mati raba, buta, tuli, dst

2)Histeria mayor atau reaksi disosiasi
Histeria jenis ini dapat terjadi bila kecemasan yang yang alami penderita demikian hebat, sehingga dapat memisahkan beberapa fungsi kepribadian satu dengan lainnya sehingga bagian yang terpisah tersebut berfungsi secara otonom, sehingga timbul gejala-gejala : amnesia, somnabulisme, fugue, dan kepribadian ganda.

c. Faktor penyebab histeria
Menurut Sigmund Freud, histeria terjadi karena pengalaman traumatis (pengalaman menyakitkan) yang kemudian direpresi atau ditekan ke dalam alam tidak sadar. Maksudnya adalah untuk melupakan atau menghilangkan pengalaman tersebut. Namun pengalaman traumatis tersebut tidak dapat dihilangkan begitu saja, melainkan ada dalam alam tidak sadar (uncociousness) dan suatu saat muncul kedalam sadar tetapi dalam bentuk gannguan jiwa.

d. Terapi terhadap penderita histeria
Ada beberapa teknik terapi yang dapat dilakukan untuk
menyembuhkan hysteria yaitu :
•Teknik hipnosis (pernah diterapkan oleh dr. Joseph Breuer)
•Teknik asosiasi bebas (dikembangkan oleh Sigmund Freud)
•Psikoterapi suportif
•Farmakoterapi.

2.Bentuk-bentuk dissosiasi kepribadian
A. FUGUE (amnesia/kehilangan ingatan)

Fugue disosiatif adalah satu atau lebih episode amnesia di mana ketidakmampuan untuk mengingat beberapa atau semua dari satu masa lalu dan salah satu hilangnya identitas seseorang atau pembentukan identitas baru terjadi dengan tiba-tiba, perjalanan tak terduga, tujuan jauh dari rumah.

GEJALA SPESIFIK TERMASUK:
Gangguan dominan adalah tiba-tiba, tak terduga perjalanan jauh dari rumah atau seseorang tempat kerja adat, dengan ketidakmampuan untuk mengingat masa lalu seseorang.
Kebingungan tentang identitas pribadi atau asumsi identitas baru (sebagian atau lengkap).
Gangguan tidak terjadi secara eksklusif selama memisahkan Identity Disorder dan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, penyalahgunaan obat, obat) atau kondisi medis umum (misalnya, epilepsi lobus temporal).
Gejala-gejala klinis yang signifikan menyebabkan distres atau gangguan di daerah penting sosial, pekerjaan, atau fungsi.
Seringkali orang tersebut tidak memiliki gejala-gejala atau hanya bingung yang ringan selama fugue tersebut, meskipun begitu, ketika fugue tersebut berakhir, orang tersebut bisa mengalami depresi, tidak nyaman, sedih, malu, konflik hebat, dan kecendrungan untuk bunuh diri atau impuls agresif.

TERAPI
Kebanyakan fugue berlangsung hitungan jam atau harian dan hilang dengan sendirinya. Dissociative fugue diobati lebih banyak seperti dissociative amnesia, dan pengobatan bisa termasuk penggunaan hypnosis atau wawancara obat-difasilitasi. Meskipun begitu, uoaya untuk menyimpan ingatan pada periode fugue biasanya tidak berhasil. Seorang terapis bisa membantu orang tersebut untuk memeriksa pola mereka pada penanganan jenis situasi tersebut, konflik, dan mood yang memicu (precipitated) episode fugue untuk mencegah perilaku fugue berikutnya.

B. SOMNABULISME (tidur berjalan)
gangguan tidur Parasomnia (menjelang tidur). Berjalan dalam tidur timbul dari gelombang lambat tahap tidur dalam keadaan kesadaran rendah dan melakukan kegiatan yang biasanya dilakukan selama keadaan kesadaran penuh. Kegiatan ini dapat sebagai jinak seperti duduk di tempat tidur, berjalan ke kamar mandi, dan membersihkan, atau berbahaya seperti memasak, mengemudi, sangat gerakan kekerasan, meraih di objek hallucinated, bahkan pembunuhan.

TAHAPAN TIDUR
Tidur dikategorikan ke dalam tahapan siklus antara tidur REM dan tidur NREM. Tidur NREM ini dibagi lagi menjadi empat tahap : tahap 1 (waktu tidur cahaya), tahap 2 (periode tidur konsolidasi), dan tahap 3 dan 4 ( gelombang lambat periode tidur). Pada orang dewasa normal, siklus akan berlangsung sekitar 1,5 jam. Menurut Lavie, Malhotra, dan Pilar, "Panjang dan isi perubahan siklus tidur sepanjang malam serta dengan usia." Sleepwalking umumnya terjadi selama sepertiga pertama dari malam (11:00-1:00). selama tahap tidur NREM gelombang lambat. Tinggi delta aktivitas di dalam otak biasanya menyertai tidur NREM gelombang lambat, dan ketika 20-50% dari seluruh kegiatan adalah aktivitas delta, tahap 3 dinilai. Aktivitas delta mencapai 50% atau lebih tinggi, stadium 4 dinilai. Biasanya, jika sleepwalking terjadi pada semua, hanya akan terjadi sekali dalam satu malam.

PENYEBAB
Beberapa ahli berteori bahwa perkembangan sleepwalking pada anak adalah karena adanya keterlambatan pematangan. Ada juga tegangan tinggi gelombang delta dalam somnambulists sampai 17 tahun. Kehadiran ini mungkin menyarankan sebuah ketidakdewasaan dalam sistem saraf pusat, juga kemungkinan penyebab sleepwalking. Berjalan dalam tidur yang berkerumun dalam keluarga, dan persentase anak-anak tidur sambil berjalan meningkat menjadi 45% jika salah satu orang tua terkena, dan 60% jika kedua orang tua terkena. Namun, tidak ada preferensi dicatat untuk atau perempuan individu jantan. Dengan demikian, faktor-faktor diwariskan tampaknya mempengaruhi individu untuk mengembangkan tidur sambil berjalan, tetapi ekspresi sifat mungkin juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor pengendapan lainnya untuk berjalan dalam tidur merupakan faktor yang meningkatkan tahap tidur gelombang lambat. Ini paling sering termasuk kurang tidur, demam, dan kelelahan berlebihan. Penggunaan beberapa neuroleptik (Obat anti Psikotik) atau hipnotik (Obat anti Depresi) juga dapat menyebabkan tidur sambil berjalan terjadi.

C. MULTIPLE PERSONALITY
Mungkin tidak ada orang yang benar-benar bisa memahami masalah kepribadian ganda. Sebelum abad ke-20, gejala psikologi ini selalu dikaitkan dengan kerasukan setan. Namun, para psikolog abad ke-20 yang menolak kaitan itu menyebut fenomena ini dengan sebutan Multiple Personality Disorder (MPD). Berikutnya, ketika nama itu dirasa tidak lagi sesuai, gejala ini diberi nama baru, Dissociative Identity Disorder (DID).
DID atau kepribadian ganda dapat didefinisikan sebagai kelainan mental dimana seseorang yang mengidapnya akan menunjukkan adanya dua atau lebih kepribadian (alter) yang masing-masing memiliki nama dan karakter yang berbeda.

Proses terbentuknya kepribadian ganda
Ketika kita dewasa, kita memiliki karakter dan kepribadian yang cukup kuat dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan. Namun, pada anak yang masih berusia di bawah tujuh tahun, kekuatan itu belum muncul sehingga mereka akan mencari cara lain untuk bertahan terhadap sebuah pengalaman traumatis, yaitu dengan Disosiasi.
Dengan menggunakan cara ini, seorang anak dapat membuat pikiran sadarnya terlepas dari pengalaman mengerikan yang menimpanya.
Menurut Colin Ross yang menulis buku The Osiris Complex (1995), proses disosiasi pada anak yang mengarah kepada kelainan DID terdiri dari dua proses psikologis. Kita akan mengambil contoh pelecehan seksual yang dialami oleh seorang anak perempuan.
Proses Pertama: anak perempuan yang berulang-ulang mengalami penganiayaan seksual akan berusaha menyangkal pengalaman ini di dalam pikirannya supaya bisa terbebas dari rasa sakit yang luar biasa. Ia bisa mengalami "out of body experience" yang membuat ia "terlepas" dari tubuhnya dan dari pengalaman traumatis yang sedang berlangsung. Ia mungkin bisa merasakan rohnya melayang hingga ke langit-langit dan membayangkan dirinya sedang melihat kepada anak perempuan lain yang sedang mengalami pelecehan seksual. Dengan kata lain, identitas baru yang berbeda telah muncul.
Proses Kedua, sebuah penghalang memori kemudian dibangun antara anak perempuan itu dengan identitas baru yang telah diciptakan.
Sekarang, sebuah kesadaran baru telah terbentuk. Pelecehan seksual tersebut tidak pernah terjadi padanya dan ia tidak bisa mengingat apapun mengenainya.
Apabila pelecehan seksual terus berlanjut, maka proses ini akan terus berulang sehingga ia akan kembali menciptakan banyak identitas baru untuk mengatasinya. Ketika kebiasaan disosiasi ini telah mendarah daging, sang anak juga akan menciptakan identitas baru untuk hal-hal yang tidak berhubungan dengan pengalaman traumatis seperti pergi ke sekolah atau bermain bersama teman.
Salah satu kasus kepribadian ganda yang ternama, yaitu Sybil, disebut memiliki 16 identitas yang berbeda.
Menurut psikolog, jumlah identitas berbeda ini bisa lebih banyak pada beberapa kasus, bahkan hingga mencapai 100. Masing-masing identitas itu memiliki nama, umur, jenis kelamin, ras, gaya, cara berbicara dan karakter yang berbeda.
Setiap karakter ini bisa mengambil alih pikiran sang penderita hanya dalam tempo beberapa detik. Proses pengambilalihan ini disebut switching dan biasanya dipicu oleh kondisi stres.

CIRI-CIRI:
Harus ada dua atau lebih identitas atau kesadaran yang berbeda di dalam diri orang tersebut.
1.Kepribadian-kepribadian ini secara berulang mengambil alih perilaku orang tersebut (Switching).
2.Ada ketidakmampuan untuk mengingat informasi penting yang berkenaan dengan dirinya yang terlalu luar biasa untuk dianggap hanya sebagai lupa biasa.
3.Gangguan-gangguan yang terjadi ini tidak terjadi karena efek psikologis dari substansi seperti alkohol atau obat-obatan atau karena kondisi medis seperti demam.
Dari empat poin ini, poin nomor 3 memegang peranan sangat penting.
98 persen mereka yang mengidap DID mengalami amnesia ketika sebuah identitas muncul (switching). Ketika kepribadian utama berhasil mengambil alih kembali, ia tidak bisa mengingat apa yang telah terjadi ketika identitas sebelumnya berkuasa.
Walaupun sebagian besar psikolog telah mengakui adanya kelainan kepribadian ganda ini, namun sebagian lainnya menolak mengakui keberadaannya.
Mereka mengajukan argumennya berdasarkan pada kasus Sybill yang ternama.

3. PSIKAASTENIA: Psikastenia merupakan tipe psikoneurosa (gangguan syaraf-syaraf kejiwaan) ditandai oleh reaksi-reaksi kecemasan yang diikuti kompulsi, obsesi dan ketegangan-ketegangan fobik (akibat fobia).

A. FOBIA
Phobia ialah rasa ketakutan yang tak terkendali,tidak normal. Kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

B. OBSESI
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.

C. KOMPULSI
Kompulsi adalah tendensi atau keinginan yang tidak dapat dicegah untuk melakukan sesuatu perbuatan, tidak bisa dikontrol, dan tendensi itu tidak bisa dikendalikan dan sewaktu melakukan perbuatan yang sebenarnya sangat bertentangan dengan kemauan yang disadari. Hal tersebut menurut J.P. Chaplin dalam kutipan Kartini Kartono disebut sebagai suatu keadaan psikologis, di mana seseorang bertindak berlawanan dengan kemauannya sendiri atau bertentangan dengan kecenderungan kehendak hati yang disadari´.

Gejala-gejala kompulsi seseorang tersebut dapat disebabkan oleh berbagai kondisi antara lain:
(1)Pernah trauma mental, emosional sehingga seseorang mengadakan penekananpengalaman mental lama ke dalam ketidaksadarannya;
(2)Bisa juga seseorang mengalami konflik serius antara keinginan kuat berbuat, namun berlawanan dengan perasaan-perasaan takut yang serius di dalam diri pada saat yang sama;
(3)Ada juga akibat dari kebiasaan-kebiasaan buruk yang sudah mematri yang berlawanan dengan kata hati dan kesadaran diri;
(4)Bisa juga perbuatan kompulsif merupakan tuntutan pengganti keinginan-keinginan yang ditekan.

4. TICS atau gangguan gerak-gerak fasial.
Tics motor sederhana meliputi:
• hidung kerutan
• kepala berkedut
• mata berkedip
• menggigit bibir
• wajah meringis
• berulang atau obsesif menyentuh
• menendang
• melompat

Tics vokal umum meliputi:
• batuk
• kliring tenggorokan
• dengkur
• sniffing
• gonggongan
• desis

5. HIPOKHONDRIA
Hipokondria adalah kecemasan yang berlebihan terhadap satu atau beberapa penyakit. Penderita hipokondria akan selalu menanggapi keluhan-keluhan fisik dengan sangat serius, dan menyimpulkan bahwa dia menderita penyakit tertentu.

6. NEURASTHENIA
Penyakit neurasthenia adalah penyakit payah. Orang yang diserang akan merasakan diantaranya :
seluruh badan letih, tidak bersemangat, lekas merasa payah, walaupun sedikit tenaga yang dikeluarkan. Perasaan tidak enak, sebentar-sebentar ingin marah, menggerutu dan sebagainya. Tidak sanggup berpikir tentang suatu masalah, sukar mengingat dan memusatkan perhatian. Apatis, acu tak acu. Sangat sensitif terhadap cahaya dan suara, sehingga detik jam saja menyebabkan tidak bisa tidur.

Selain gejala tersebut mungkin pula terdapat gejala-gejala tambahan seperti :
Tidak adapat tidur, sehingga ia menjadi gelisah. Kepala selalu pusing, kadang-kadang rasa menekan. Sering merasa dihinggapi bermacam-macam penyakit, sehingga ia sering memeriksakan dirinya ke dokter. Takut mati, pikirannya selalu diganggu oleh masalah mati dan penyakit.
Penyakit ini disebabkan oleh karena terlalu lama menekan perasaan, pertentangan batin, kecemasan, terhalangnya keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan. Selain itu terlalu banyak mengalami kegagalan hidup, semua itu menyebabkan kegelisahan dan tertekannya perasaan.

7. ANXIETY NEUROSIS
neurosis Kecemasan adalah gejala paling umum terjadi antara individu-individu psikoneurosis kecerdasan rata-rata di atas. Ross telah mendefinisikan itu, sebagai suatu gejala yang timbul dari adaptasi yang rusak oleh tekanan dan ketegangan hidup. Hal ini disebabkan oleh lebih dari tindakan dalam upaya untuk memenuhi kesulitan.

Gejala neurosis Kecemasan
Umumnya memiliki sensasi menyedihkan dari kurungan atau menjadi berpagar dalam perasaan tak berdaya terkena beberapa ancaman tak tentu, kerusuhan mental dan ketegangan, adalah fitur dari kecemasan.
Tanda-tanda vegetatif dari pelebaran murid, wajah pucat, batas-batas berkeringat, kekeringan pada mulut, diare, kehilangan nafsu makan, insomnia, penurunan libido dan potensi, peningkatan tekanan darah dan tingkat gula darah dll menyertai sindrom kecemasan.

Penyebab neurosis Kecemasan
Menurut Freud, ketika seseorang libidonya sedang memuncak tetapi tidak menemukan penyaluran kepuasan yang tepat maka dia juga bisa terserang kecemasan yang kadang tidak beralasan.

Konflik emosional: Menurut McDougall dan Gardon, neurosis kecemasan dapat timbul sebagai akibat konflik antara dua emosi.

Represi dari kecenderungan menonjolkan diri: Menurut Adler, impuls manusia yang paling penting dan paling kuat adalah untuk menegaskan dirinya sendiri. Jika ego orang-orang yang tidak berkembang dengan baik dan dia malah mengembangkan rasa rendah diri maka dirinya dengan tegas adalah ditekan, dan ini menyebabkan pengembangan neurosis kecemasan.

Konflik Mental dan Frustrasi: Menurut O'Kelly, akar penyebab neurosis kecemasan adalah konflik mental dan frustrasi. Apapun penyebab neurosis kecemasan dapat dikatakan, untuk menjelaskan secara penuh dalam kasus pasien apapun dan kebenaran adalah bahwa dalam keadaan tertentu satu atau lebih bahkan semua penyebab ini dapat hadir pada akar neurosis kecemasan.

Fakta dan Tips tentang Anxiety Neurosis
•Kegelisahan neurosis ditandai ke situtation psikiatri di mana gangguan emosi atau konflik tak sadar diekspresikan melalui jenis gangguan fisik, psikologis dan mental.
•Penderita neurosis kecemasan ingin mendapatkan yang lebih baik tetapi tidak dapat menemukan keterampilan berupaya untuk menciptakan kehidupan, lebih kaya lebih bermakna.
•Kecemasan menyebabkan gangguan panik, seseorang menderita serangan teror singkat intens dan ketakutan, sering ditandai dengan gemetar, gemetar, kebingungan, pusing, mual, kesulitan bernafas.
•Kegelisahan datang ke kelas fungsional, termasuk gangguan mental tertekan namun tidak halusinasi delusionsor, di mana perilaku tidak luar kondisi sosial diterima. Hal ini juga disebut psikoneurosis atau gangguan neurotik.
•konseling yang tepat, meditasi ringan dan realisasi diri dapat membantu dalam mengobati Neurosis Kecemasan.

8. PSIKOSOMATISME
kondisi di mana sejumlah konflik psikis atau psikologis dan kecemasan menjadi sebab dari timbulnya macam-macam penyakit jasmaniah atau justru membuat semakin parahnya suatu penyakit jasmaniah yang sudah ada.

Penyakit-penyakit yang biasa di derita akibat psikosomatisme:
- Hypertension dan effort syndrome (Darah Tinggi)
- Peptic ulcer (Radang Lambung)

C.PSIKOSA FUNGSIONAL
Psikosa fungsional/psikosis ialah penyakit mental yang parah, dengan ciri khas adanya disorganisasi proses berfikir, gangguan emosional, disorientasi waktu, ruang dan person dan beberapa kasus disertai halusinasi dan delusi.
Psikosa fungsional merupakan penyakit mental secara fungsional yang berat dan non-organik sifatnya, ditandai oleh disentegrasi kepecahan kepribadian dan maladjustment sosial yang berat orangnya tidak mampu mengadakan relasi dengan dunia luar, sering sering terputus sama sekali dengan realitas hidup, lalu menjadi inkom peten secara sosial.

Macam-macamnya Psikosa Fungsional:

1.SCHIZOFRENIA
ShizofreniaAdalah nama umum untuk sekelompok reaksi-reaksi psikotis. Dicirikan oleh penarikan diri, gangguan/kekacauan pada kehidupan emosinal dan efiktif, disertai halusinasi dan delusi-delusi, tingkah laku negatifitas dan kerusakan/kemunduran jiwani yang progresif. Sizoferenia juga merupakan bentuk kegilaan dengan disentegrasi pribadi, tingkah laku emosional dan intelektual yang ambigious dan terganggu secara serius.

Macam-macam Shizofrenia adalah:

a.SCHIZOFRENIA HEBEFRENIC (penumpulan mental atau jiwa)
Ciri-ciri schizofrenia hebefrenik ialah:
-reaksi sikap dan tingkah laku yang kegila-gilaan, suka tertwa, mudah tersinggung dan mengakibatkan kemarahan.
-Pikiran selalu melantur, berhalusinasi, dan sering berlagak sok dan ada regresi.
-Terjadi regresi degenerasi secara total dan kekanak-kanakan.

b.SCHIZOFRENIA CATATONIC (kaku tertahan-tahan)
ciri-ciri shizofrenia jenis ini adalah:
-urat-uratnya jadi kaku, yaitu badan jadi kaku seperti malam, cendrung kearah negativisme ekstrim.
-sering mengalami catdlepsy, yaitu dalam tidak sadar seperti kondisi trance; seluruh badannya jadi kaku, tidak pejal dan tidak bisa membengkokkan.

c.SCHIZOFRENIA PARANOID
ciri-ciri schizofrenia jenis ini adalah:
-penderita diliputi maca-macam delusi dan halusinasiyang terus-menerus berganti coraknya dan tidak beratur sifatnya.
-Emosi pada umumnya beku dan sangat apatis.

2.MANIS DEPRESIF
bentuk ketakutan/atau penyakit mental serius berupa gangguan emosioanal dan suasana ekstrim, yang terus-menerus bergerak gembira-ria, tertawa-tawa/elation, sampai pada rasa depresi, sedih, putus asa.

3.PARANOIA
Psikosa pranoia ialah gangguan mental amat serius, dicrikan dengan timbulnya banyak delusi penyiksaan (delusion of persecution) atau delusi besaran yang “disistematiskan” dengan kemerosotan jiwan ringan dan ide fixed yang kaku dan salah.
-Agresi adalah kemarahan yang meluap-luap dan orang melakukan serangan secara kasar dengan jalan yang tidak wajar.
-Regresi ialah prilaku yang surut kembali pada pola-reaksi atau tingkat perkembangan yang premitif, yang tidak adekuat, pada pola tingkah laku kekanak-kanakan, infatil, dan tidak sesuai tingkat usianya.

PSIKOTERAPI
pilhan utama bagi banyak gangguan mental adalah psikoterapi. ada beberapa jenis psikoterapi :
okognitif terapi perilaku (CBT) : secara luas digunakan dan didasarkan pada memodifikasi pola-pola pemikiran dan perilaku berkaitan dengan gangguan tertentu.
opsikoanalisi : menangani konflik psikis yang mendasarinya.
osistemik terapi atau terapi keluarga : menangani jaringan orang lain.

PENGOBATAN
pilihan utama bagi banyak gangguan mental adalah obat psikiatris. ada beberapa jenis pengobatan :
-antidpresan :digunakan untuk pengobatan dpresi klinis serta sering untuk kecemasan dan gangguan lain.
-anxiolytics : digunakan untuk gangguan kecemasan dan masalah-masalah terkait seperti insomnia.
-mood stabilizer : digunakan terutama dalam gangguan bipolar.
-antipsikotik : digunakan untuk gangguan psikotik, khususnya untuk gejala positif skizofrenia.
-stimulan : umum digunakan, terutama untuk ADHD.

-OCHA-

3 komentar:

  1. tulisan yang bagus, sayang tidak ada referensinya..

    BalasHapus
  2. nahh benar tuh.. untuk ts nya tolong dong kasih sumber referensinya..

    BalasHapus
  3. saya sedang mencoba bikin cerbung tentang mental disorder nih ,,,, visit ya :p
    http://guhventus.blogspot.co.id/2015/11/mental-disorder-part-1-aku-bukan-alien.html

    BalasHapus